Jumat, 27 September 2013


“Mungkin akan ada banyak orang yang menertawakan atas pilihanmu, tapi tak usah takut. Ini yang terbaik untukmu… Yakinlah, ada harga yang harus kau bayar untuk mendapatkan pencapaian kebahagianmu, tidak mudah memang tapi kau akan menuai hasilnya. Bukan mereka yang merasakannya, bukan mereka pula yang mengerti siapa dirimu dan dirinya.”

Itu yang selalu aku ucapkan ketika aku becermin. Ada apa ini? Iya …. Setelah dia memilih untuk pergi, disini aku malah tetap bertahan pada perasaan ini untuk nya. Banyak yang bertanya Mengapa.. Dan banyak juga menyuruh untuk mencari yang lain… Bukan itu, sungguh bukan itu yang aku butuhkan.


Dia memang telah pergi, tapi dia pergi untuk meninggalkan status kami yang bernama ‘pacaran’… Dia memang belum berani ‘melamar’ku karena aku masih menempuh kuliah, pasti kalian akan berkata “Ijazah bukan syarat untuk menikah”, tapi aku tau ini adalah cara dia membuat orangtuaku bahagia karna telah berhasil membuatku menjadi sarjana … Dia memang belum bisa membelikan banyak barang dan perhatian yang begitu penuh , tapi dia lakukan itu untuk menjaga kehormatanku. Semua hanya bisa dilakukan ketika sudah menikah.. Sekarang, bukan terbatas tapi memang tidak ada yang bisa dilakukan karena belum menikah, dan tidak bisa mengatas namakan ‘cinta’..

Dia memang telah pergi, tapi aku selalu percaya, perasaan kami dijaga oleh Allah, mempercayakan segala sesuatunya akan menjadi yang terbaik karena telah melibatkan Allah, dan pasti akan indah pada waktunya.

Kalian pasti akan berteriak ‘lebay’, mungkin saja aku atau dia meninggalkan perasaan ini karena terdapat jarak dan kehilangan komunikasi.

Jawabannya, kalaupun dia yang meninggalkanku.. Itu adalah urusan dia dengan Allah karena dia telah ingkari janji… Dia yang berjanji menjaga perasaan ini sampai tepat pada waktunya. Dan urusanku hanya memberikan pikiranku makanan bernama positif, bahwa ini adalah cara Allah menunjukkan bahwa kami tidak berjodoh. Kalaupun memang bukan jodohnya, aku tetap puas. Mengapa? Ini usaha kami yang terbaik, kami ya bukan aku atau dia saja yang berusaha. Toh usaha ini telah mengikuti jalan perintah Allah..

Tapi… Jika aku yang akhirnya meninggalkannya… Duh bukannya tidak mau disalahkan, tapi bagaimana bisa aku meninggalkannya jika hanya dia yang mengajarkanku arti kedewasaan… Bagaimana bisa aku mencari penggantinya jika hanya dia yang menerima fisikku seperti ini.. Bagaimana bisa aku memulai kembali dengan orang lain jika hanya dia yang menerima kekuranganku .. Bagaimana bisa aku menunggu yang lain jika hanya dia yang mengajariku tentang kesabaran dalam menunggu …
Masih belum punya alasan mengapa aku harus memilih yang lain…

Dengan saling menjaga perasaan ini dan tidak lupa mencintai Allah dan selalu melibatkan Allah dalam doa, Allah pasti akan menjaga perasaan kami dan mempersatukan kami ke dalam pernikahan. Amin

Ini aku tulis untuk kalian yang ingin menjaga jarak dan komunikasi dengan pasangan, dan mengajak kalian menghilangkan rasa takut dan menutup telinga dari omongan orang yang membuat kalian ragu. Sekali lagi, yakin lah ini cara yang terbaik untuk kalian saat ini jika kalian belum mampu untuk menikah.

@Windyku

-repost from tweetnikah.com-

Selasa, 24 September 2013

okee, saya mau cerita, curhat, curcol atau apapun lah bahasanya.
yg penting sekarang intinya saya mau nulis isi hati saya.

saya sedang galaauuu abis.

ada seseorang yg sedang mengajukan "keseriusan" pada saya

dan jujur, saya tak tau harus menjawab apa.

ini bukan sesuatu yg bisa diputuskan dalam waktu yg singkat.
ini bukan sesuatu yg bisa diambil begitu saja, lalu dikembalikan saat tak suka.
tapi ini, langkah tentang masa depan untuk selamanya.

dan menikah itu, sekali untuk seumur hidup.

so what can I do for this problem?

and I really really don't what must I do....

disatu sisi, aku msh punya janji sampai 27 November nanti
disisi lain, ada dia yg meminta jawabannya segera.

kalau aku memberikan jawabanku dalam waktu dekat ini, berarti aku berlaku tak adil pd dia yg memberikan janji hingga 27 November.
sedangkan kalau aku memberikan jawabanku stlah 27 November, dia bilang itu hanya akan melukai dia, apalagi kalau sampai aku tetap memilih setia pd 27 November.
tapi mau sekarang atau besok 2 bulan lagi, bukankah semua itu punya resiko?
aku jawab sekarang, toh jawabanku belum tentu IYA kan?
atau aku jawab 2 bulan lagi, belum tentu jawabanku TIDAK kan?
2 bulan itu waktu yg lama, dan aaku tak tau apa yg Allah rencanakan untukku.
dan selama 2 bulan itu akan ada banyak hal yg bisa terjadi, bahkan termasuk aku berpaling dr 27 November dan lebih memilih dia kan?

hadooooohhh....
it's very very veryyyyy complicated....
I don't know what I can do....

Oooohh God, Oh Allah...
Please help me....

Jumat, 20 September 2013

Ini jumat yaa..
sudah tanggal 20 september 2013
sudah menjelang akhir tahun 2013 juga...
gak kerassaa, waktu begitu cepat berlalu.....

dan semakin hari, di sekolah ituu temanya gak jauh-jauh dari pernikahan...
mulai siapa yg mau nikah dalam waktu dekat, adat pernikahan, kehidupan setelah pernikahan, nasihat-nasihat para tetuaa, cerita masa lalu dari para senior, atau cerita para pasangan pengantin baru..

aahhhh....
semuanyaaa....

sekarang yg bisa dilakukan hanya belajar memantaskan diri..
lebih dan lebih lagii...

meskipun banyak yg bilang,
kalau aku ini menikah, maka sudah tak kaget lagi dgn kehidupan berumah tangga.
kedewasaan saat bersikap, ketenangan menghadapi masalah, hingga urusan dapur dan rumah.

terbiasa hidup mandiri, meskipun anak kost namun hidup sbg anak kost yg berbeda dari lainnya.
kata mereka, aku terlalu rajin kalau untuk seukuran anak kost.
yg rajin ke pasar, rajin masak sendiri, rajin bawa bekal ke sekolah, dan lain-lainnya.
kalo kata bu fath : udah pinter masak, udah pinter ngurus rumah, kurang apa laagi, buruan nikah.

hahaa,...itu sih menurut merekaa kalii yaa...

masih banyak hal yg kurang dalam diriku,
dan mungkin karna itu laah Allah belum mempertemukanku dgn Calon Imamku.
sehingga, yg terbaik dilakukan sekaraang hanyalah lebih memantaskan diri lagi.
belajar lebih baik lagi kalau ingin mendapatkan oraang yg baik-baik juga.

ayoo..semangat menebar kebaikan Li.. :)

Selasa, 17 September 2013

hhmm......
sebenernyaa aku juga bingung apa yg mau aku tulis..
mungkin karna adanya kontroversi hati yaa..

*gubraaaakkk!!
mulai deh Vicky Sindrome-nyaa...

hhihiihi..
tapi tar kalo gak gtu, gak seru kali yah... :D

jadi gini....
yg lagi jadi hot isuu di rumah itu,
pernikahan sepupuku bulan April tahun 2014 besok..
orangtuanya berencana mengadakan pesta walimahnya di pantai Mutun.
dan estimasi biaya sekitar lebih dari 100 juta.

Lebih dari 100 juta itu uang yg gak sedikit loohh yaa,
tapi itu menurutku siihh, entah kalo menurut keluarganyaa dia yaa...
tapi juga, bukannya itu bentuk penghambur-hamburan uang?
Secaraa >100 juta cuma buat walimah?

iyaaa...tau siihh, dia lulusan S2 Univ.Burgundi Perancis
dapet jodoh juga orang luar lampung...
tapi apakah harus yg segitu wah-nyaa??

kalo aku keknya pikir ratusan kali dulu...
kasian orangtuaku.....
uang segitu besar bukan hal yg gampang untuk diada-adakan...

ngomong-ngomong tentang pernikahan..
kemaren sempet ngobrolin masalaah ini sama ibuk pas dirumah..

aku bilang ke ibuk,
"buk, aku besok kalo nikah, gak mau lama-lama ah ngrancangnya..
...aku pengen, segera setelah ada rencana dr mempelai laki-laki, langsung ada lamaran, terus tak berapa lama dari itu akad dan walimahnya."
ibuk njuk nanya, "lha kenapa kok mau gitu?"
aku, "aku gak mau kalo dirancang trlalu lama, nanti malah jadinya macem-macem. entah yg nanti ada saudara yg ngusulin kyk begini, kyk begitu. dan aku gak mau ribet. aku mau pernikahan yg sederhana saja."
ibuk njuk bilang, "lha nek arep resepsi mewah-mewahan gek yo arep nganggo duite sopo? duit semono kui ura sithik lho nduk..."
aku, "yaa iya juga siiy....walimah biasa kek walimah yue kemarin aja biayanya dah sktr 20an jt, palagi mau yg mewah2an.. tapi emang siy, walimah yg mewaah2an itu bukan cita-citaku. sederhana saja sudah cukup."

kemudian terjadilah percakapan panjang, kali lebar, kali tinggi....
tentang kriteria calonku, sebab kenapa kriteriaku seperti itu, de el el...

Jumat, 06 September 2013


Dear calon imamku tersayang..

Jujur aku disini was-was menunggumu lhoo ....
Seperti apa dirimu kelak yang akan selamanya bersamaku
Surat ini benar-benar memang harus kau baca dahulu..
Sebelum kamu benar-benar siap menjadi imamku untuk selamanya


Haii calon ku ..

Kau pasti seiman denganku kan?
Allah SWT, Tuhan kita
Aku berharap kamu adalah pria yang shaleh yang benar-benar tepat untuk menjadi imam dalam salat ataupun dalam hidupku..


Aku mohon padamu calonku..
Jangan hisap sebuah batang yang mengeluarkan asap kotor..
Karna sama saja kau akan membunuhku secara perlahan dengan asapmu itu..


Calonku sayang..

Aku pasti akan sangat senang sekali ketika kamu pulang salat dari mesjid
Aku bisa membayangkannya betapa indah wajahmu saat itu..
Dapat mebuatku tenang melihatmu setelah usai salat dari sana
Aku pasti merindukan ketenangan itu ..


Calonku, lagi apa yah kamu disana??
Apa kamu sudah siap mencintaiku selamanya walau nanti aku tak lagi cantik?
Apa kamu akan siap menemaniku selamanya bila nanti aku jatuh sakit?
Dan apa kamu akan selalu sayang bila ada sesuatu yang buruk menimpaku?? Jawab wahai calonku



Seperti janjiku saat ini ..
Aku akan ahli memasak hanya untuk imamku ini..
Siap sedia menjadi koki tersayang di rumah kita nanti
Akan selalu siap menjadi ibu yang merawat anak kita dengan sepenuh hati
Baby siter yang paling cantik yang pernah kamu miliki


Mungkin terlihat materialistis..
Tapi calonku sayang, aku berharap kamu seseorang yang memiliki pekerjaan tetap atau dengan bangga menekuni talentmu itu..
Untuk membuat kita mampu bertahan hidup bersama anak-anak kita ..


Dan aku janji calonku,.
Jika nanti kamu terjatuh..
Aku akan tetap mendampingimu, tidak akan meninggalkanmu sendirian merasakan sakitnya jatuh hanya karena keuangan berkurang..


Tapi kamu juga harus janji padaku,.
Kamu bukan seseorang yang mudah putus asa dan mudah meniggalkan taggung jawabmu sebagai suami dan ayah ..


Calon pemimpinku..

Aku takut bila nanti kamu hanya manis diawal saja
Dan kamu akan melukaiku..
Jika nanti aku salah atau saat kamu sedang ada masalah..Kau akan melampiaskan kemarahanmu padaku..

Jangan calonku,
Aku bukan media pelampiasan amarahmu..
Aku mohon jagalah aku seperti kamu menjaga ibu dan saudari perempuanmu..


Jika aku salah…
Aku mohon kamu tidak akan membentakku
Cukuplah diberi nasihat dimana letak kesalahan dan apa yang harus aku lakukan… Mungkin nanti akan terlihat batudiri ini, tapi percayalah…
Aku pasti akan menuruti apa yang akan kau perintahkan calonku
Walau aku butuh ketenangan dalam diam..


Aku harap bila nanti aku menangis ..
Pelukanmu yang akan menenangkanku ..
Menghapus lukaku ..
Kau pahlawan buat aku calonku dalam keadaan apapun kau tetap MY POWER RANGER


Bila nanti aku marah, aku sedih, dan aku kecewa..
Aku harap kamu punya cara jitu untuk mengatasi ini semua..
Jangan biarkan aku berlarut sendirian tanpamu..


Saat aku meminta kamu untuk pergi..
Disaat itu pula aku ingin kamu tetap disini menemaniku..
Walau lagi-lagi aku hanya bisa diam


Walau mawar putih disana yang terindah..
Tapi percayalah calonku…
Kehadiranmu akan sangat aku butuhkan, itu lebih indah bagiku..


Sayangku..
Aku tidak akan memaksamu untuk menjadi sosok yang romantis..
Tapi aku yakin jiwa romantisme-mu sebagai laki-laki pasti ada kan?
Setidaknya kau mampu membuat aku terbang ke langit yang paling tinggi..
Karna kau tlah membuatku bangga, akan indahnya dimiliki dan dicintai oleh kamu


Aku bukan sebagai pemimpin bagimu..
Aku juga tidak suka bila kamu tidak dewasa..
Jadi jangan bersikap childish dihadapanku..
Aku ingin menjadi dewasa bersamamu..
Bukan membuatmu menjadi dewasa bersamaku..


Imamku sayang..
Aku mau kamu berjanji satu hal padaku..
Kamu tidak akan menikahi wanita lain sampai aku meninggal nanti..
Aku bukan tidak suka dengan poligami..
Tapi aku hanya ingin kamu tau..
Aku benar-benar ingin merawat dan menjaga kamu sendirian..
Tak perlulah ada wanita lain yang menjagamu…
Aku masih sanggup kok calonku sayang
Bukankah akan lebih indah bila kehidupan kita hanya ada aku, kamu, dan anak-anak kita nantinya bersama keluarga kita tentunya
Pasti akan lebih bahagia..
Waktu yang kau punyapun akan lebih banyak bersamaku dan anak-anakmu kan


Calonku..
Sekali lagi.. Kamu tidak perlulah berwajah ganteng seperti Dude Herlino untuk menarik perhatianku..
Tapi cukuplah kamu yang apa adanya yang memiliki aura dengan segala karismatik keperdulianmu terhadapku ..
Semoga aku dapat menjadi istri yang tidak akan memberatkan taggung jawabmu di akhirat kelak yahh

Semoga kita dapat benar-benar berjalan bersama nanti yah..
Semoga cinta yang kita milikii karna kita teramat mencintai ALLAH SWT
Semoga kita akan selalu berpedoman pada AL-Quran dalam menjalani hidup
Semoga menikah adalah tujuan kita beribadah karna mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW yah
Semoga kita dapat mendidik anak-anak kita yang cantik dan ganteng bersama-sama, dalam akhlak yang mulia menjadi anak yang shaleh dan shalehah nantinya


Amiin Ya Allah


Semoga ini semua ada dirimu yah bila ini belum ada pada dirimu, aku akan menunggumu lagi untuk benar-benar melihat kesiapanmu untuk menjadi imam untukku dan calon anak kita Tapi bila kamu merasa ini semua beban atau terlalu sulit untukmu, lebih baik kamu mundur saja sekarang aku tak apa… aku akan tetap menunggu sosok imamku itu yang dapat membuat aku mellihat dan merasakan indahnya surga bersama imamku 


I LOVE YOU Calonkuu...

Rabu, 04 September 2013

*kali inih bener-bener curhat*

seminggu yg lalu, di cucian motor
ada seorang laki-laki yg mengajakku berkenalan.
namanya kak jimi.
look at the first sigh, I didn't like him.
aku yg emang seorang pendiem (kalo belum kenal), enggan menyapa duluan orang yg tak ku kenal.
apalagi dari covernya aku udah gk suka cara berpenampilannya.
setengah jam di situ, awalnya diaa tak menyapaku.
lama kelamaan dia menyapaku
bertanya apakah aku orang lamtim krna plat motorku plat lamtim.
ngobrol lah kesana kemari,
sampaai akhirnya dia bertanya nama dan nomor ape.
ku beri tau nama dan nomer hapeku, TANPA bertanya balik siapa namanya dan berapa nomor hapenya.
taak berapa lama aku pulang dari cucian, dia mengirim pesan padaku.
mengatakan nama dan itu nomornya.
bahkan sampai semalam, bebrapa kali dia sms jarang ku balas.
Naahhh..tadi pagi kok tiba tiba aja sms, dan bilang suka padaku.
yaaa otomaatis kaget lah...
secaraa, kenal jg baru seminggu, ketemu baru sekali, bahkan saling tau identitas secara detailnya juga enggak.
ada yaa ujug2 bilang suka kek gtu??
dan helloooww, diusia segini, masih ngajakin pacaran??
enggaakk banget deh.
bete karna dia mbebeki ngajak ketemu, ya sudah lah
ku iyakan, tapi tidak bertemu di rumahku
melainkan di rumaah teman, setidaknya biar gak cuma berdua.
pernah sih beberapa kali bilang mau main ke rumah,
gila ajaa, secara aaku perempuan, tinggal sendiri, mau ada tamu laki-laki yg bukan mahramku dan bahkan aku sm sekali tak tau latar belakangnya. NO WAy!!

-bersaambung, ngantuk coyy ... -
Bismillahirrahmanirrahim..


”sebaik baik perempuan adalah yang paling murah maharnya” (HR. ibnu Hibban, Hakim, Baihaqi, Ahmad)


Tepat sekali jika kau berpikiran bahwa wanita yang memiliki berkah yang paling baik adalah wanita yang maharnya paling murah.

Ukhti..

Seharusnya kau bersadar diri ketika kau meminta mahar mahal sedangkan laki-laki yang melamar mu tidak memiliki sesuatu yang kau pinta. Maka kau telah kehilangan keberkahan itu,karna kau telah mempersulit sesuatu yang baik bagimu yaitu sebuah pernikahan.

Sudah selayaknya kau mempermudah maharmu,mempermudah jalan laki-laki yang hendak melamarmu. Karna ini untuk sunnah Rasulullah Alaihi Wasallam. Sejatinya seorang wanita sangat membutuhkan pendamping,bila kau tolak gara-gara mempersulit mahar padahal dia seorang muslim sholeh,maka merugilah engkau.

Becerminlah pada kisah Ummu Sulaim yang meminta mahar syahadat atau pada fatimah yang tak membebankan mahar apapun kecuali apa yang Ali ra punya.

Akhi..

Mudahnya seorang wanita dengan maharnya,jangan kau lantas meremehkan mahar tersebut dengan memberikan mahar seadanya. Lantas kau kemanakan kemuliaan wanita yang akan mendampingi dirimu.

Kau telah memiliki harta yang melimpah,kautelah mapan dengan segala keadaanmu. Namun kau terlalaikan karna wanita yang hendak kau nikahi tak menuntut mahar tinggi terhadapmu.

Seharusnya kau sadar diri,bahwa mahar adalah bentuk penghargaanmu memuliakan wanita. Betapa Rasulullah sangat memuliakan wanita,begitu pula degan mahar-mahar yang tinggi pada istri-istri beliau. Lantas apa dengan yang kau punya sekarang kau tak pantas memuliakan wanita??

Abu Salamah bin Abdurrahman berkata, “Aku bertanya kepada Aisyah, istri Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, “Berapa besar mahar yang diberikan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam?�? Aisyah menjawab, “Mahar beliau yang diberikan untuk istri-istrinya sebesar 12 uqiyah dan nasya.�? Aisyah berkata, Apakah engkau tahu apakah nasya itu?�? Aku berkata, “Tidak�? Kata Aisyah, “Nasya adalah ½ uqiyah. Maka besarnya sekitar 500 dirham. Demikianlah mahar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam untuk istri-istrinya.�? (HR. Muslim)

Kecuali bila kau memang tak memiliki apapun,sesuai yang di katakan Rasulullah kepada seorang pemuda ketika dia hendak menikah meskipun tak memiliki apapun,maka Rasulullah menyuruhnya untuk mencari cincin meskipun dari besi.

Sungguh islam sangat memuliakan wanita,mengapa karna wanita tak meminta mahar lebih,kau enggan memuliakannya??

Sahabat,sejatinya wanita sangat membutuhkan pendamping sehingga tak ada kebaikan dalam kemahalan mahar padanya sehingga engkau tak kunjung menikah karna kau mempersulit dirimu dengan mahar. Sedangkan laki-laki pun sangat membutuhkan wanita sebagai pemelihara dirinya,rumah tangganya juga anak-anaknya kelak,sehingga engkau sudah sepatutnya memuliakannya dengan mahar tertinggi yang kau punya.

Wallahu’alam bi Shawwab.




-repost-

Selasa, 03 September 2013

Look at my style...

berpakaian sesederhana mungkin,
pake jilbab modelnya juga gitu-gitu aja,
jilbab juga gak lebar-lebar amat
tapi juga gak kecil-kecil amat
standar
cukup untuk menutupi area dada dan sekitarnya
gak pernah pake make up yg aneh-aneh
gak pernah pake jilbab yg di model-model
di dalam pergaulan pun selalu sesederhana mungkin

yes, that's me, Lia.

tapi entah kenapa yaa
di tempat kerjaku, dengaan penampilan kek gitu banyaak yg ngirain aku ini jilbaber loohh??
banyak yg nanya, "Lia kmu ini jilbaber ya?"
bahkan kemaren ada yg nyeletuk, "loohh kirain kmu tu tipe yg nyari suaminya pake ta'aruf gtu?"
sontak aja aku kaget..
se-alim itu kah aku dimata mereka??

yaa..mungkin di sekolah aku (agak) pendiam
manut-manut aja saat di suruh ini itu
juga yg utama, gak pernah bawa temen laki-laki atau nyebutin seorang laaki-laaki sbg pacarku di depan teman-temaanku.
mungkin dari situ kali yaa mereka menilai aku sbg orang alim, jilbaber, dll.
seneng juga sih dibilang seperti itu
tapi juga skaligus beban buatku
karna aku tak sebaik itu
karna aku tak sesempurna yg mereka katakan
aku hanya amba Allah yg biasa...
yang masih punyaa banyak salah dan khilaf..

-ngantuukk, bersambung yaa..... -

Pertanyaan:

Disebutkan dalam sebuah hadits, “Berbuat baiklah kepada wanita, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sedangkan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas,” dst. Mohon penjelasan makna hadits dan makna ‘tulang rusuk yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling atas’?


Jawaban:

Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim di masing masing kitab Shahih mereka, dari Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam. Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)

Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabishalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”

Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sebagaimana dikatakan oleh Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.

Sebagaimana diketahui, bahwa yang paling atas itu adalah yang setelah pangkal rusuk, itulah tulang rusuk yang paling bengkok, itu jelas. Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan dan kekurangan. Karena itulah disebutkan dalam hadits lain dalam ash-Shahihain.

“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)


Hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Sedangkan makna “kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haidh dan nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.

Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dengan petunjuk nabi shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa, karena nabi shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada ummatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Qs. An-Najm:4)

Sumber:
Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hall 300-301, Syaikh Ibn Baaz Fatwa fatwa Terkini Jilid 1 Bab Perlakuan Terhadap Istri penerbit Darul Haq


***

Repost from muslimah.or.id


Bacaan “shadaqallahul ‘azhim” setelah membaca Al Qur’an merupakan perkara yang tidak asing bagi kita tetapisebenarnya tidak ada tuntunannya, termasuk amalan yang tidak ada contoh dari Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallamdan para sahabatnya, bahkan menyelisihi amalan Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam ketika memerintahkan Ibnu Mas’ud untuk berhenti dari membaca Al Qur’an dengan kata “hasbuk”(cukup), dan Ibnu Mas’ud tidak membaca shadaqallahul’adzim.

Dalam Shahih Al Bukhari disebutkan:

Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam telah berkata kepadaku, “Bacakan kepadaku (Al Qur’an)!” Aku menjawab, “Aku bacakan (Al Qur’an) kepadamu? Padahal Al Qur’an sendiri diturunkan kepadamu.” Maka Beliau menjawab, “Ya”. Lalu aku membacakan surat An Nisaa’ sampai pada ayat 41. Lalu beliau berkata, “Cukup, cukup.” Lalu aku melihat beliau, ternyata kedua matanya meneteskan air mata.

Syaikh Muhammad Musa Nashr menyatakan, “Termasuk perbuatan yang tidak ada tuntunannya (baca: bid’ah) yaitu mayoritas qori’ (orang yang membaca Al Qur’an) berhenti dan memutuskan bacaannya dengan mengatakan shadaqallahul ‘azhim, padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghentikan bacaan Ibnu Mas’ud dengan mengatakanhasbuk (cukup). Inilah yg dikenal para salaf dan tidak ada keterangan bahwa mereka memberhentikan atau mereka berhenti dengan mengucapkan shadaqallahul ‘azhimsebagaimana dianggap baik oleh orang-orang sekarang”. (Al Bahtsu wa Al Istiqra’ fi Bida’ Al Qurra’, Dr Muhammad Musa Nashr, cet 2, th 1423H)

Kemudian beliau menukil pernyataaan Syaikh Mustafa bin Al ‘Adawi dalam kitabnya Shahih ‘Amal Al Yaumi Wa Al Lailhlm 64 yang berbunyi, “Keterangan tentang ucapanShadaqallahul’azhim ketika selesai membaca Al Qur’an: memang kata shadaqallahdisampaikan Allah dalam Al Qur’an dalam firman-Nya,

قُلْ صَدَقَ اللَّهُ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Katakanlah:’Benarlah (apa yang difirmankan) Allah.’ Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.” (Qs Ali Imran:95)


Memang benar, Allah Maha Benar dalam setiap waktu. Namun masalahnya kita tidak pernah mendapatkan satu hadits pun yang menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhiri bacaannya dengan kata “Shadaqallahul’azhim.”

Di sana ada juga orang yang menganggap baik hal-hal yang lain namun kita memiliki Rasulullah shallallanhu’alaihi wa sallam sebagai contoh teladan yang baik. Demikian juga kita tidak menemukan satu atsar, meski dari satu orang sahabat walaupun kita mencukupkan pada hadits-hadits Nabi shallallanhu’alaihi wa sallam setelah kitab Allah dalam berdalil terhadap masalah apa pun. Kami telah merujuk kepada kitab Tafsir Ibnu Katsir, Adhwa’ Al Bayan, Mukhtashar Ibnu katsir dan Fathul Qadir, ternyata tak satu pun yang menyampaikan pada ayat ini, bahwa Rasulullah shallallanhu’alaihi wa sallam pernah mengakhiri bacaannya dengan shadaqallahul ‘azhim.(Lihat Hakikat Al Maru Bil Ma’ruf Wa Nahi ‘Anil munkar, Dr Hamd bin Nashir Al ‘Amar,cet 2)

Bila dikatakan “Cuma perkataan saja, apa dapat dikatakan bid’ah?” Perlu kita pahami,bahwa perbuatan bid’ah itu meliputi perkataan dan perbuatan sebagaimana sabda Rasulullah shallallanhu’alaihi wa sallam,

“Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR Muslim)


Sehingga apa pun bentuknya, perkataan atau perbuatan yang dimaksudkan untuk ibadah yang tidak ada contohnya dalam agama, maka ia dikategorikan bid’ah. Bid’ah ialah tata cara baru dalam agama yang tidak ada contohnya, yang menyelisihi syariat dan dalam mengamalkannya dimaksudkan sebagai ibadah kepada Allah.


Wallahu a’lam.



-repost from Muslimah.or.id-
Pertengahan tahun ini...
semua lulusan sarjana sedang heboh dgn pendaftaran CPNS..
yaa CPNS, Calon Pegawai Negeri Sipil.

semua teman-temanku jelas sedang sibuk melengkapi syarat-syaratnya
sedangkan aku?
hahaa.. aku sedang bersantai menikmati pekerjaanku sekarang.

siapa siih yg gak tertarik jadi PNS?
gajinya yg lumayan dan jaminan masa tua yg menggiurkan.
jujur saja, aku sendiri pun ingin.
tapi banyak hal yg jadi pertimbanganku.
1.  Kini aku masih seorang gadis berusia 23 tahun yg seharusnya tak boleh tinggal sendiri jauh dari mahramnya. sedangkan pendaftaran CPNS ini, kebanyakan berada jauh dari rumah keluargaku (trutama mahramku).
2.  Sebelum bekerja di kota ini, aku sudah hidup sebagai anak rantau selama 12 tahun. selama itu lah aku terpisah dari kedua orangtuaku, dan saat ini, aku benar-benar tak ingin jauh dari mereka. Sebagai satu-satunya anak yg belum menikah, aku ingin merawat mereka. aku ingin ada di dekat mereka saat mereka sakit. aku masih ingin berbakti pada mereka.
3.  Curangnya cara penerimaan ini membuatku benar-benar ilfeel untuk mendaftar. meskipun pemerintah berkali-kali menegaskan bahwa takkan ada suap ataupun segala macam bentuk kecurangan lainnya, tapi tetap saja itu tak lantas membuatku percaya. menjadi PNS dgn cara membayar samaa dengan menyuap yg berarti juga bentuk dari korupsi dan itu hukumnya haram. sedangkan jabatan itu akan kita pegang seumur idup, masa' iya mau ngasih makan suami, anak dan bahkan cucu kita nanti dgn uang yg tidak halal??
4.  Aku masih seorang gadis yg belum bersuami. Aku tak tau siapa jodohku nanti, dimanaa aku akan tinggal setelah menikah, dan apakah suamiku nanti mengizinkaan aku bekerja atau tidak. Peraturan unutk seorang PNS baru adl tidak dapat mengajukan mutasi sebelum 8 tahun menjabat kecuali mengikuti suami (yg juga seorang PNS) dinas di tempat lain. Nah ini, nikah aja belom? ya kalo ketrima kek mana donk?? padahal nanti kalo sudah menikah itu, seorang wanita harus patuh pd suaminya.

huaaahh...ternyata banyak yaa pertimbanganku.
dan tak banyak yg tau kenapa aku benarbenar tak ingin mengikuti pendaftaran ini.
yg teman-temanku tahu, aku hanya malas saja mengurus berkas-berkasnya.
tapi tak apalah, terserah mereka mau berpendapat kek mana.
taht is my life, so I must enjoy it.
Right???
Yes, that's right.

-Lia-