Sabtu, 30 Juni 2012


YOGYAKARTA – Tiga universitas besar di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB), memperpanjang kerjasama mereka. Tak tanggung-tanggung, dalam kerja sama ke depan, ketiga kampus ini fokus pada pengembangan infrastruktur megaproyek jembatan Selat Sunda.


Penandatanganan kerjasama ketiga universitas dilakukan di Balai Senat UGM kemarin dan disaksikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Kepala Bidang Peningkatan Mutu Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UGM Harno Dwi Pranowo berkata, tim dari ketiga perguruan tinggi telah menyiapkan pembangunan jembatan Selat Sunda yang memang sudah dipesan lama oleh pemerintah.


”Dalam perencanaan ini, kami menempatkan diri sebagai akademisi dan tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Rencananya, hasil penelitian dipresentasikan tahun depan sekitar Maret–April,” ujarnya kemarin.


Menurut Harno, kajian yang dilakukan UGM, UI, dan ITB tersebut tidak hanya pada masalah kesiapan infrastruktur, tapi secara keseluruhan, termasuk faktor ekonomi dan sosial terkait keberadaan jembatan Selat Sunda. Perencanaan proyek ini dimulai dengan seminar yang juga dilakukan tahun depan.


Rektor UGM Pratikno bertutur, kesepakatan kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka mendorong Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I) dalam bidang infrastruktur yang progresif dan berkeadilan. ”Hal ini menjadi pekerjaan berat bagi perguruan tinggi untuk ikut berkontribusi memikirkan pendidikan dalam bidang infrastruktur. Kerjasama juga dilakukan dalam bidang penelitian manajemen infrastruktur yang progresif dan berkeadilan serta pengabdian masyarakat (KKN),” imbuhnya.


Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB Wawan Gunawan A Kadir mengimbuhkan, kerjasama tersebut diharapkan mampu membangun bangsa Indonesia sesuai dengan cita-cita. Apalagi setiap perguruan tinggi memang dituntut untuk memiliki konektivitas dan integritas. ”Dengan kerja sama akan diperoleh efisiensi pekerjaan, tetapi hasil yang didapat akan jauh lebih maksimal,” imbuhnya.


Diketahui, total panjang jembatan Selat Sunda direncanakan 29 km dengan lebar 60 meter. Untuk lokasi, 50 km dari Gunung Anak Krakatau dan didesain tahan terhadap gempa serta tsunami. Jembatan Selat Sunda itu juga akan melintasi tiga pulau, yaitu Prajurit, Sanghiyang, dan Ular. Biaya studi dan jasa engineering dianggarkan Rp1,8 triliun, biaya konstruksi Rp90,2 triliun, serta waktu pelaksanaan konstruksi 6–10 tahun. (ratih keswara/koran si) (/) (rfa)








http://www.dikti.go.id/?p=2631&lang=id

0 komentar:

Posting Komentar