Sabtu, 21 Oktober 2017

Kalau mau menghitung..
Sudah 1 tahun 2 bulan 4 hari semenjak pertama kali kita bertemu.

Waktu yang tidak sebentar
Untuk menjadikan aku dan kamu menjadi kita
dan Kita menjadi aku dan kamu kembali
Perjalanan panjang, sulit dan melelahkan itu pun telah kita lalui
Hingga hari ini...
Hari ke 83 setelah aku dan kamu menjadi kita lagi...

Sejak aku mulai tertarik
Padamu...
Seseorang dengan begitu banyak "kekurangan"
Seseorang dengan "minus" terbanyak 
Seseorang yang ketika orang lain tau pun bilang "kok dia"
Namun satu-satunya orang yang membuat hatiku berkata, 'ini lhoo, dia ini yang aku cari'


Aku tidak melihatmu dari semua "kekurangan" yang kamu miliki
Aku tak tahu, apa yg membuatmu terlihat begitu sempurna di mataku
Aku juga tak tahu, apa yg membuatku lebih memilihmu daripada yg lain


Hati.

Iya, karena hatiku tak pernah bisa berbohong.
Bahwa kamu lah yang terbaik
bahwa kamu lah yang 'paling' mengerti aku
bahwa kamu lah yang aku cari


Semanis apapun yang pernah kita jalani
Bukan berarti tak pernah ada masalah yang terjadi di antara kita
Pada kenyataannya kita pernah berpisah karena perbedaan prinsip.


Banyak sekali, hal pahit yang pernah kita lalui.
Atau mungkin lebih tepatnya aku.

Tak sedikit hal yg entah sengaja atau tidak
Yang kamu lakukan dan itu menyakiti hatiku.

Bahkan sampai orang terdekatku pun selalu mengatakan hal yang sama:
"udah sih li, kalo emang gak kuat, di udahin. yang lain masih banyak"

Selalu kata-kata itu yang ku dengar.

lalu apa yang membuatku bertahan?

Sayangku ke kamu.


Banyak hal yang membuat hubungan ini begitu berat.
Mulai dari permintaanmu padaku sampai wanita lain.

Tapi aku masih bertahan disini. disampingmu.

karena apa?

karena itu kamu.

Saat orang lain menawarkanku komitmen yang lebih,
Tak pernah aku pedulikan
Saat ada orang lain menggodaku
Aku abaikan

Karena kamu
satu yang aku sayang dan inginkan.

tak pernahkah bisa mengerti betapa berartinya kamu?
tak pernah terlihatkah sayangku padamu?



Dear kamu;

Mas...
Tak pernah terlihatkah sayangku ke kamu itu seperti apa?
Tak pernah cukupkah kasih dan sayang yg aku berikan?
Tak pernahkah terpikir untuk berubah?
Tak cukupkah kehilangan alm untukmu belajar?

Mas....
Apalagi yang kamu cari?
Apalagi yang kurang dari aku?


Mas....
Sadarkah kamu bahwa kamu melukaiku begitu banyak?
Sadarkah kamu bahwa kamu menyakitiku begitu banyak?


Mas....
Belajarlah dari kehilanganmu yang dahulu.
Ingatlah betapa kamu menyesal dahulu
Ingatlah rasa sakit yang kamu alami dahulu.


Mas....
Tahukah kamu
Sesak, sakit dan tekanan yang ku rasa?
Tahukah kamu
Semua yang aku lalui demi kamu?


Mas....
Aku mohon...
Berubahlah....

Jangan menunggu kehilangan lagi, menyesal, baru belajar menghargai








Senin, 20 Februari 2017

Dari mana aku harus memulai tulisan ini?
Dari mana aku harus menggambarkan gundah gulananya hati ini?

Entah.


Bahwa aku tak baik-baik saja
Bahwa aku sedang tidak tau harus bagaimana
Bahwa aku sedang hilang arah


Hatiku yg sedang tidak baik-baik saja
Hatiku yg sedang galau
Hatiku yg sedang terluka
Hatiku yg sedang lara

Setelah berbulan-bulan dan berhari-hari aku memikirkannya

Pada akhirnya aku mengambil sebuah keputusan berat
Keputusan yg akibatnya sendiri aku takutkan
Keputusan yg merubah drastis rencana besarku tahun ini

Aku memilih berhenti
Berhenti dari harapan palsumu
Berhenti dari rencana besarku
Berhenti dari membohongi diriku sendiri
Berhenti dari sandiwaraku sendiri
Berhenti untuk memilihmu sebagai pendampingku
Berhenti untuk memilihmu sebagai lelakiku

Pelik
Sulit
Rumit

Entah kata apa lagi yg bisa menggambarkan semuanya

Terlalu banyak masalah yg muncul
Terlalu banyak ujian yg aku terima
Hanya karna 1 hal dasar
Hal dasar yg tak dapat ku penuhi
Yg menjadikan masalah kecil menjadi besar
Yg menjadikan masalah yg mudah menjadi sulit
Yg menjadikan semuanya begitu rumit untuk diselesaikan

Sedih?
Iya jelas, manusiawi
Sakit?
sudah tentu
Nyesek?
banget

Tapi mungkin ini yg terbaik
Mungkin ini lah jawaban atas doaku beberapa waktu lalu
Allah tunjukkan bahwa ini hanya Ujian, bukan jawaban atas bimbangnya pilihanku waktu itu
Allah berikan yg terbaik, dan ini yg terbaik untukku,

Nyesel karna keadaan jadi begini?
Nyesel karna ngerasa salah pilih? 
Nyesel sih enggak
Aku bersyukur pernah mengenalnya
Aku bersyukur pernah bersamanya
Setidaknya aku belajar banyak hal
Kedewasaan, watak, karakter, sifat, sikap, ego, tingkah laku, hingga keadaan seseorang.
Tidak mudah untuk merubahnya.
Sekalipun hal yg pernah membuatnya menyesal sekalipun, tidak serta merta bisa dijadikan pelajaran dan pengalaman untuk merubah semua hal itu.
Mungkin hal-hal itu terlalu kuat melekat dg dirinya, sehingga aku yg sudah cukup keras berusaha untuk merubah pun tetap pada akhirnya menyerah.

1 pelajaran lagi yg aku dapat.
Mengatasi, memahami, berusaha mengerti seseorang itu memang bukan hal mudah.
Bisa diusahakan, bisa dilakukan, bisa dicoba asal kita berusaha mengalahkan ego kita sendiri.
Ego untuk selalu merasa benar, ego untuk selalu merasa yg paling baik, ego untuk selalu merasa yg paling mampu.

dan mungkin aku kalah dipertarungan ego ini.
Aku berusaha mengalahkan egoku
Dia berusaha memenangkan egonya


Selamat tinggal untuk kamu
Terima kasih untuk waktu yg singkat ini
Terima kasih sempat memberikan aku sebuah harapan yg indah
Terima kasih pernah mengajakku merencanakan masa depan bersama
Terima kasih pernah membuat orangtuaku tersenyum bahagia
Semoga seseorang yg nantinya disampingmu, bisa lebih patuh, bisa lebih memberi apa yg kamu mau.