Rabu, 23 Oktober 2013

Menikah?

siapa orang taak mau segeraa menikah?
apalaagi dipaandang usia sudah cukup
sudah lulus kuliah
sudah kerja
lalu apalagi yg ditunggu?

cuma 1.
calon pasangan yg akan dinikahi.

tak memungkiri juga dengan diriku.
meskipun aku baru 23, tapi orang yg memandangku sudaah banyak yg menganggapku cukup bekaal untuk menikah.
sudah lulus kuliah, sudah punya pekerjaan tetap, sudah biasa mandiri, dan mereka bilang sudaah cukup ilmu untuk menikah: mulai dari ilmu memasak, mengatur keuangan, mengatur rumah dll.
lalu mengapa tak disegerakan??

mengapa tak ku segeraakan?
karna belum punya calon tetap.
karna belum ada yg melamar
karna (jujur) masih menikmati masa-masa melimpahkan gajiku untuk orangtuaku walaupun tak ku berikan dalam bentuk uang sih.

oke, ceritanya aku pengan curhat...

Calon.....
rata-rata orang mengartikan calon itu adalah pacar. ku akui, aku punyaa seorang yg bisa dikatakn calon, bahkan seseorang yg pernaah mengikrarkan bahwa dia ingin menghabiskan masa tuanya denganku.
meskipun kami berada di pulau yg berbeda namun diaa mengikatkan janji padaku.
awalnya, semua berjalan mulus, lalu perlaahan mulai ada masalah, dari maslah kecil sampe akhirnya yg besar dan tak berujung. perlahan-lahan komunikasi yg dulu rutin ada, lambat laun berkurang, berkurang berkurang dan berkurang sampai jadi jarang.
bahkan belum tentu seminggu itu ada sms datang dr dia si mas calon.
hampir 1 tahun perjalanan dan hampir tiba waktu yg dia janjikan.
sampai 2 bulan yg lalu aku bertemu seseorang, dan tepaat 1 bulan yg lalu dia menyatakan keseriusannya untuk melamarku.
DEG!!!!
galau seketika itu jugak!!!
Pertama, jujur ku akui perasaanku masih untuk dia yg disana. meskipun hubungan kami masih tak jelas arahnya, tapi aku merasa aku masih bisa menantinya. saat itu hanya tinggal 2 bulan dari waktu yg ditentukan olehnya.
kedua, jujur aku takut melukai seseorang lagi. sudah terlalu banyak orang yg ku sakiti krn aku tak menerima cintanya. dan rata-rata dari orang itu slalu menghilang setelah aku mengatakan aku tak bisa menerima cintanya. dan aku merasa tak seharusnya aku juga melukai yg satu ini. paling tidak aku harus memberinya kesempatan. juga aku taak ingin kehilangan teman yg baru ku kenal.
ketiga, jujur saja karna aku juga ingin segera menyempurnakan separuh agamaku seperti temantemanku yg lain.
jadi antara ego, perasaan, logika sedang bertarung dipikiiranku.
aku hanya bisa bertanya pada teman2ku untuk meminta pertimbangan mereka, bagaimana sebaiknya jalan yg ku ambil?

dan aku mendapat jawaban,
di satu sisi aku minta penegasan padanya yg jauh disana, di satu sisi aku memberinya kesempatan untuk mendapatkanku dgn beberapa syarat, sembari aku shalat dan berdoa untuk memantaapkan langkahku.
aku menetapkan 2 syarat : dia menemui orangtuaaku dan aku dipertemukan dgn kedua orangtuanya sebelum aaku memberikan jawaban iya atau tidak.
di masa transisi itu aku mulai menemukan kenyamanan berada di dekatnya dan perlahan aku mulai tau jawaban apa yg harus kuberikaan padanya.
hanyaa saja, jika ditanyaakaan perassaanku, hatiku masih untuknya yg disana.
iya, terlihat tak adil memang.
tapi cinta itu butuh proses, tak bisa seketika itu juga aku langsung bsa jatuh cinta pd orang yg baru.
aku sudah merasakan nyaman disisinya itu sudah cukup sbg modal awal cinta, karna cinta memang berawal dari kenyamanan.
sampai waktu yg ditentukan, syarat pertama akan terjadi.
tapi sifat penasaran, iseng dan kekanak-kanakanku muncul lagi.
aku belum terlalu tau siapaa diaa, bagaimana wataknya yg sesungguhnya.
selama ini aku tau dia orang baaik, tapi aku belum pernah tau bagaimana sikapnya dalaam mengatasi masalah dan amarah.
lalu muncullah suatu ide untuk mengetahui hal itu.
bukan hanya sekedar ingin taau, taapi memang harus tau, agar aku tak menyesal saat aku sudah benarbenar memilihnya nanti.
aku memberikan tes padanya melalui twit, padahal aku taau besok itu 5 oktober 2013, jadwal dia datang ke rumah bertemu dgn kedua orangtuaku.
dan ternyata dugaaanku benaar.
dia marah, dia cemburu.
dan lebih buruknya, dia mengancel agenda hari itu jam 2 sore. GILA kan?
apa yg harus ku katakan pd ibu dan ayahku?
semua ppersiapan di rumah sudah selesai.
yg bisa ku lakukan hanya memberikan konfirmasi dan berusaha menjelaskan dan membujuknya untuk tetap datang ke rumah.
tapi sayangnya aku GAGAL.
dia tetap membatalkan acara itu.
dia menarik kesimpulan sendiri atas apa yg ku tuliskan di twitter tanpa bertanya atau memintaku menjelaskan tentang hal itu.
sangat tidak dewasa memang, tapi mau apalagi. sifatnya yg keras tak mampu ku luluhkan.

sambil perjalanan pulang, yg ku pikirkan apa yg harus ku katakan pd ayaah dan ibuku?
rasanyaaa KECEWA yg terAMAT SANGAT.
tak masalah aku dikecewakan atau disakiti orang, taapi yg tak kurelakan saat orangtuaku yg di kecewakan.
mereka sudah sibuk menyiapkan segala sesuatunya dan hanya karna hal sepele dibatalkan.

Allhamdulillahnya, walaupun mereka kecewa, tapi mereka tau anaknya jauh lebih kecewa dan merekaa justru menghiburku.

jujur ku akui, rasanyaa ingin memakinya PECUNDANG saat itu jugaa, bahkaan jikaa dekaat sajaa rasanya pengen melayangkaan pukulan padanya. taapi aku sadar itu haanyaa emosiku.
dan yg bisa kulakukaan haanyaa menuliskan sindiranku di twitter.
entah kenapa aku yakin dia pasti akan membacanya.
dan benar saja, 1 minggu setelah kejadian itu, dgn tak berslahnya gtu dia tiba-tiba menelepon (gak ku aangkat sih) dan mengirim sms permintaan maafnya.
untuk meminta maaf saja butuh waktu satu minggu dan harus aku sindir dulu?
waw sekali yah?
bahkan seminggu yg laalu pun dia masih mengirim permintaan maafnya,
namun aku masih taak bisa menerimanya.
sulit rasanya menerima permintaan maafnya.
aku masih menunggu pembuktian dari ketulusan maafnya yg tak hanya sekedar melalui sms aataaupun telepon.

wanitaa itu rumit ya?
Iya, memang rumit.
tapi begitu lah wanita.
meskipun dia dalam ikatan dgn seseoorang, tapi jika ada oraang lain yg datang dgn hal yg lebih serius dan bahkan jikaa diliat lebih siap untuk berumahtangga, wanita akan tetap mempertimbangkan orang itu.
meskipun wanita tak menunjukkan perasaannyaa, tapi dia sudah memikirkan dari A sampai Z jika dia memilih orang itu atau bahkaan jika dia tidak memilihnya.
segala konsekuensi, konsekuensi yg baik atau konsekuensi yg buruk dia sudah punya semua gambarannya di dalam pikirannya.
jadi wahaaii pria, coba dengaarkan dan mengertilah wanita yg kau tawari keseriusanmu.
perhatikan langkahmu karna diaa pastinya akan memperhatikan langkahnya juga.
jangan gegabah saat mengambil keputusan, karna saat kau mengubah keputusanmu secaara tibatiba wanita akan terus mengingat itu dalam hatinya.